Salam jumpa Bapak/Ibu pemerhati Manajemen Rumah Sakit, Edisi Minggu ini Selasa, 16 September 2025 kami sajikan beberapa Artikel / Jurnal / Berita dan Agenda sebagai berikut: Strategi Pengelolaan Biaya di Rumah Sakit Memahami sistem rumah sakit melibatkan gambaran singkat tentang fungsi berbagai departemen di rumah sakit. Untuk bertahan dalam lingkungan yang kompetitif, elemen penting yang perlu dianalisis adalah biaya yang terlibat. Para peneliti di sini berusaha memahami sejauh mana perbedaan dalam elemen biaya, yaitu Bahan, Tenaga Kerja, dan Biaya Overhead. Tujuan studi ini adalah mengevaluasi struktur biaya rumah sakit. Reportase Hospital Management Asia 2025 Dalam beberapa tahun terakhir, teknologi kesehatan telah menjadi fokus utama di Hospital Management Asia (HMA), mencerminkan transformasi digital yang cepat di rumah sakit-rumah sakit di Asia. HMA 2025, bagaimanapun, akan kembali fokus pada prinsip-prinsip inti manajemen rumah sakit: kualitas dan keamanan perawatan, pengalaman pasien, dan kepemimpinan yang efektif. Teknologi digital tidak akan diabaikan sepenuhnya, tetapi akan dibahas dalam kaitannya dengan bagaimana teknologi tersebut dapat meningkatkan area-area inti tersebut. HMA 2025 mengangkat tema Quality, experience & leadership in healthcare: integrate, inspire, innovate. Konferensi diadakan 2 hari pada 10 dan 11 September 2025. Namun rangkaian kegiatan diawali dengan workshop pada 9 September dan kunjungan rumah sakit pada 12 September 2025. Tim UGM berkesempatan mengikuti agenda tersebut, reportase kegiatan dapat disimak melalui website ini. Pengalaman Kerja Tenaga Medis di Rumah Sakit Tujuan studi ini untuk memberikan pemahaman komprehensif tentang sikap dan pengalaman tenaga medis di rumah sakit. Studi ini mengidentifikasi enam tema utama. Masalah yang diangkat meliputi pemanfaatan yang efisien dari sumber daya tempat tidur rumah sakit, tantangan yang lebih besar bagi pekerjaan perawat, penyesuaian mode kerja dokter, hambatan komunikasi antara dokter, perawat, dan pasien, risiko medis potensial, serta perbedaan pengalaman medis pasien. Kecerdasan Buatan Generatif, Keselamatan Pasien, dan Kualitas Layanan Kesehatan Kemampuan kecerdasan buatan (artificial intelligence/ AI) telah berkembang pesat dalam setahun terakhir, dan mulai memberikan dampak signifikan pada sektor kesehatan. Apakah teknologi baru ini dapat membantu mengatasi masalah-masalah yang selama puluhan tahun menjadi tantangan sulit dan membandel dalam hal kualitas dan keselamatan? Meskipun kita masih berada di awal perjalanan, jelas bahwa kita sedang mengalami pergeseran fundamental dalam kemampuan AI. Personalized Care untuk Kualitas Hidup Pasien yang Lebih Baik Rumah Sakit sudah masuk di era tidak bisa menunggu pasien datang sendiri, namun harus melakukan strategi “jemput bola”. Hal ini terjadi karena persaingan semakin ketat, banyak rumah sakit yang menyediakan layanan tidak hanya fokus pada pelayanan, namun mulai memberikan value added, baik pelayanan maupun fasilitas lainnya. Situasi pelayanan klinis saat ini juga semakin berkembang. Dulu pasien dilayani hanya dengan satu dokter dari satu disiplin ilmu, didukung dengan tenaga kesehatan lain, seperti perawat, analis, apoteker, gizi, dan sebagainya. Namun saat ini, integrasi tidak hanya dilakukan antar tenaga medis dan tenaga kesehatan, namun juga integrasi antar dokter spesialis yang berbeda (multidisiplin), sehingga pelayanan yang diberikan kepada pasien lebih komprehensif. Strategi untuk Mengurangi Lama Rawat Inap di Rumah Sakit Lama rawat inap di rumah sakit (hospital length of stay /HLOS) merupakan indikator kesehatan yang kritis yang mempengaruhi hasil perawatan pasien, penggunaan sumber daya, dan biaya kesehatan. Meskipun mengurangi HLOS dapat meningkatkan efisiensi rumah sakit dan aliran pasien, hal ini juga menimbulkan risiko seperti pemulangan dini, peningkatan tingkat rawat inap ulang, dan potensi pelanggaran keamanan pasien. Reportase Webinar Good Governance di RS dan Prinsip Pencegahan Korupsi Jumat, 15 Agustus 2025 Webinar dibuka dengan paparan oleh Prof. dr. Laksono Trisnantoro, M.Sc., Ph.D bahwa saat ini terdapat Isu bahwa pemimpin RS daerah ditangkap KPK, sehingga prinsip good governance harus diterapkan untuk menghadapi situasi tersebut. Langkah tersebut dilakukan dengan mengelola peran dan tata hubungan antar stakeholder di sektor kesehatan. RS Pemerintah saat ini sudah berkembang dan bergerak dengan pola korporatisasi dengan prinsip governance, dimana prinsip ini harus benar-benar dipakai. |
|||
Website ini akan update setiap Selasa pagi. Nantikan Informasi terbaru setiap minggunya. | |||
+ Arsip Pengantar Minggu Lalu |
|||
|
Model pusat ilmu kesehatan akademik di negara-negara berkembang dan pelajaran untuk implementasi di Indonesia |